Curupers

Ada satu perasaan yang tiba-tiba nyees di hati. Saat pulang dari rumah Icaa setahun yang lalu. Hari itu kami menghabiskan waktu berdua cukup lama. Beberapa hal diobrolkan hingga ke ranah pribadi yang selama ini tidak saya tahu sama sekali sejak berteman dengan Ica di awal kuliah.

Takut kehilangan. Perasaan itu tiba-tiba menjalari diri. Karena tidak lama kemudian Ica akan kembali lagi ke Padang. Padahal belum tentu kalau kami masih sekampung, akan lebih sering bertemu. Tapi, perasaan sedih itu tidak bisa dibohongi. Entahlah.

Perasaan itu pun timbul kembali. Saat baru-baru ini kami menghabiskan waktu bersama hingga pulang larut senja. Sebelum tidur, ada sesuatu yang mengganjal di hati. Tentang pertemuan ini. Yup. Kadang, untuk beberapa hal (saya) mudah sekali baper. Mudah terenyuh. Mudah takut (kehilangan) teman yang akan pergi. Padahal, kan masih bisa bertemu atau berhubungan via pesan elektronik.

Pun, andai bertemu setiap hari, apakah bisa memiliki perasaan seperti ini? Pasti akan ada cekcok, selisih paham, dan hal lainnya sebagai bumbu-bumbu pertemanan.

Hem.

𝑱𝒂𝒖𝒉 𝒅𝒂𝒏 𝒋𝒂𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒕𝒆𝒎𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒋𝒆𝒅𝒂. 𝑱𝒆𝒅𝒂 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒅𝒖𝒏𝒊𝒂 𝒔𝒆𝒏𝒅𝒊𝒓𝒊. 𝑳𝒂𝒍𝒖 𝒌𝒆𝒎𝒃𝒂𝒍𝒊 𝒃𝒆𝒓𝒕𝒆𝒎𝒖 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒓𝒕𝒖𝒌𝒂𝒓 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒉𝒂𝒕𝒊 𝒌𝒆 𝒉𝒂𝒕𝒊.

See you next time, Ummi Icaa. Sehat-sehat dan semoga selalu dipenuhi cinta dan kesabaran di Padang Panjang. []

—–
Poto, 4 Januari 2023
—–