Menulis Caption Panjang Lebar di Postingan

Siapa yang suka membuat caption panjang lebar di setiap postingannya? Caption story WA yang penuh selayar handphone? Heheh, saya salah satu orangnya. Entah mengapa, kalau lagi posting poto dengan seseorang, keluar saja kalimat per kalimat untuk mendeskripsikan semua kebaikannya.

Tapi, kadang malu juga menulis panjang lebar. Toh, siapa juga yang akan baca. Lalu, belum lagi bakal dianggap, “eh, lagi curhat ya?” Wkwkw. Tapi, bukankah memang sedang curhat? Tapi, kenapa saya tersinggung? Hohoh. Coba pake ilmu hermeneutika menafsirkan ucapan seseorang yang lagi ngomong, “eh, lagi curhat ya?”

Semenjak mengenal Kak Silmi, perasaan malu untuk membuat caption panjang lebar itu perlahan hilang. Hitung-hitung kita lagi belajar menulis. Belajar mengumpulkan pembendaharaan kosakata di kepala. Belajar meluapkan cerita yang telah dijalani.

Lalu, Kak Silmi menyarankan untuk memfilter pertemanan di sosial media. Cobalah follow teman-teman yang suka menulis caption panjang lebar. Cobalah follow orang-orang hebat yang suka membagikan kisahnya dengan caption panjang lebar. Supaya ketularan dan punya teman yang sefrekuensi soal caption panjang lebar. Heheh.

Akhirnya, saya filter pertemanan di Fb yang sudah saya buat sejak kelas 3 SMP. Hehe, dulu awal-awal lagi hijrah penampilan, saya banyak add akun-akun Islami. Yang pas saya buka enam tahun kemudian sudah berubah menjadi akun yang provokatif atau yang dulunya berisi kata mutiara Islami, berubah jadi lain isi. Nah, itu salah satu yang di unfollow.

Sejauh ini yang masih selalu saya ikuti, postingan Ig Phutut EA  yang captionnya panjang lebar. Tulisannya seputar kejadian sehari-hari dengan makna tersirat. Ada juga Kalis Mardiasih dan Agus Mulyadi.

Soal menulis dengan tema kehidupan sehari-hari tapi berisi. Kak Silmi, adalah sosok panutan. Sudah banyak artikel lepasnya mentereng di sejumlah media online. Di voxpop.id misalnya. Kagum pake banget sampai hari ini dengan beliau yang pergerakannya semakin bersinar. []

“Aku menulis, maka aku ada” -Kak Silmi