Bersama Perempuan Hebat dengan Pengalaman Berharga

30 Juni 2020, saat suasana pandemi Covid-19 sedang hangat-hangatnya. Saya dan teman-teman (Sinta dan sepupunya, Dian, Puput, Ikke) mengadakan pertemuan dengan orang-orang hebat di Balai Desa Karang Jaya. Kami diajak untuk membuat komunitas yang diisi oleh para perempuan dengan kegiatan tulis-menulis seputar lingkungan.

Panjang waktu mendiskusikan nama komunitas baru itu. Tapi, akhirnya, disepakati kami akan melanjutkan komunitas yang sempat vakum yang dirintis oleh Mbak Intan dkk. Kami melanjutkan yang sudah ada dengan beberapa anggota baru seperti kami. Nama komunitas itu, Komunitas Perempuan Penyelamat Situs Warisan Dunia atau disingkat KPPSWD.

Jujurly, saat itu bahagia sekali bergabung dengan mereka. Orang-orang hebat seperti Mbak Intan, Bang Dedek, dan Bang Harry dengan ilmu menulis dan sepak terjang pergerakannya dalam menebar manfaat untuk sekitar. Alam dan perempuan. Kebanggaan tersendiri pernah mengenal, bercengkerama, diajarkan ilmu menulis, diajak membaca problem perempuan hubungannya dengan pengelolaan alam.

Seiring waktu, banyak agenda yang diikuti bersama mereka. Sesekali ke Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) untuk pengukuran lahan yang boleh diolah oleh ibuk² KPPL. Sering juga kami pergi ke Hutan Madapi di Pal 8. Berinteraksi bersama perempuan-perempuan hebat. Lalu, malam harinya, pusing bagaimana mengolah data dan hasil wawancara kami menjadi sebuah tulisan ciamik.

Soal menulis, saya jatuh bangun mengatur semangat dalam diri. Tulisan saya berulang kali harus direvisi. Melakukan wawancara ulang dan kekurangan bahan. Disitulah saya berpikir saya tidak berbakat menulis. Selain menulis catatan harian tanpa kaedah. Wkwk.

6 bulan di KPPSWD, dan akhirnya beranjak pergi karena memilih untuk beralih. Belajar di sekolah ‘Aisyiyah bersama anak-anak. Tapi, meskipun begitu,  sangat bersyukur telah diberi pengalaman berharga dari KPPSWD di saat pandemi. Sosok Mbak Betty, founder media non profit “Bincang Perempuan” salah satu sosok perempuan super hebat yang saya kagumi pergerakannya diam-diam. []

—–
Poto, paruh akhir 2020
—–