November

Poto Pribadi

Tujuh hari di bulan November ini, hampir setiap harinya selalu pulang kerja kehujanan. Masih bersyukur jika hujannya datang sore hari, karena tidak terlalu menghambat pergerakan. Tapi, kalau hujan turun saat hendak pergi kerja -di pagi hari- saya harus menyiapkan beberapa perlengkapan cadangan. Seperti rok panjang dan kaos kaki. Mewanti-wanti jika rok dan kaos kaki yang saya gunakan basah saat di perjalanan. Semangat. Semangat mengendarai Honda Beat yang angsurannya dimulai bulan depan. (Hihihih).

November Rain, juga adalah bulan flashback untuk mengingat segala yang terjadi setahun lepas. Beberapa momen dan poto sudah diingatkan instagram tadi. 09 November saya ada di Padang untuk mengambil selembar ijazah dan segenap kenangan tanpa sisa. Hingga saya bergumam, “jika suatu hari nanti saya kembali lagi ke Padang. Alasan apa yang membawa saya ke sana?”

Dua hari di sana, tidak ada satu pun pertemuan dengan teman-teman kuliah. Waktu begitu singkat, dan juga sebagian besar mereka tengah berada di kampung halaman. Saya hanya menghabiskan waktu berdua dengan Ica, teman sekampung yang baik hati sekali. Menemani saya menyusuri kota Padang untuk terakhir kalinya di tahun 2020.

Nyesek.

Lalu, segera pulang. Tapi, sebelumnya saya  mengunjungi makam nenek di Bangko Jambi. Dengan sekelumit perasaan sedih tidak terkira. Beberapa konflik keluarga yang belum selesai, dan segala ketidaknyamanan perasaan saya di rumah bibi selama dua hari. Sungguh menyiksa beban mental saya di sana. Perasaan yang satu belum pulih, lalu ditimbun dengan sedih yang lain bertubi-tubi. Begitulah, November. Selain hujan dari langit, ada juga hujan dari hati yang sakit.

Sekarang di 2021?

Alhamdulillah, seperti tulisan kemarin. Semua pasti indah tepat waktunya. Jalan cerita kita selalu seimbang dan sepasang. Sedih bahagia. Kurang dan lapang. November kali ini, sudah lebih baik. Sudah bekerja, sudah lebih kuat, dan lebih menyayangi diri. Nyaman ke mana-mana sendiri. Makan mie ayam sendirian sambil melepas penat, sering kali. Hihihihi. Ya Allah.

***

Tinggalkan komentar